Minggu, 23 Februari 2014

Yunanti Kuno


Ilmu pengetahuan merupakan hasil upaya manusia memahami alam dengan seluk-beluknya secara rasional. sebelumnya, manusia memahami sifat dan perilaku alam berdasarkan mitos.
Pada saat kita kecil, orangtua menganjurkan kita untuk membangunkan pepohonan dengan cara memukulinya agar sang pohon ikut mengusir raksasa yang sedang menelan sebagian Bulan sehingga tampak tinggal sebagian kecilnya.


Mitos Bulan dimakan raksasa merupakan mitos yang hampir merata bagi seluruh manusia di muka bumi ketika masih primitif dan terbelakang. Saat ini kita tahu bahwa fenomena Gerhana Bulan adalah fenomena alam yang terkait dengan posisi relatif Bulan, Bumi, dan Matahari sedemikian rupa sehingga sebagian Cahaya Matahari ke Bulan terhalang Bumi.

Sejarah peradaban manusia telah berlangsung ribuan tahun silam, tetapi sejarah ilmu pengetahuan baru dimulai sekitar tiga milenium lalu, tepatnya 7 SM di kawasan Yunani Kuno. Pemikiran Yunani sendiri diduga dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan yang telah berkembang di dua negara, yakni Babilonia (sekarang Irak) dan Mesir.

Babilonia terkenal dalam ilmu perbintangan (astronomi), sedangkan di Mesir menonjol dalam ilmu ukur (geometri) dan ilmu hitung (aritmatika). Namun orang Babilonia dan Mesir tidak ingin memperdalam ilmu-ilmu tersebut. Mereka hanya memanfaatkannya untuk keperluan-keperluan praktis.Astronomi dimanfaatkan untuk meramal atau astrologi, sedangkan ilmu ukur digunakan untuk pemetaan lahan pertanian di sekitar sungai Niil, pembangunan piramida, dan perdagangan.

Pada abad 5 SM, di Yunani berkembang istilah (philosophia) yang merupakan gabungan dari kata (philos) dan (sophia) yang berarti sahabat pengetahuan atau mencintai kebijaksanaan. Upaya awal menguak asal-usul dari rahasia tentang alam muncul dari kota Malta, kota pelabuhan utama dan pusat perdagangan utama Ionia. Pada masa itu Ionia mencakup seluruh daerah pesisir Laut Aegea di pantai barat daratan Turki sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar